Monday, December 17, 2007

Christmas shopping

Hari ini Dave pulang 1/2 jam lebih cepat dan untung aja daging sapi yang baru sempat ku taruh di slow cooker 2 jam sebelumnya udah mulai wangi dan empuk.
Siang tadi Ching Ni telepon dan ajak pergi shopping, kebetulan aku juga pengen belanja. Setelah ngitar dan belanja selama 3 jam terus aku pergi ke perpustakaan kembalikan DVD dan Video juga mampir ke kantor pos untuk kirim surat penting. Hampir 2 jam kuhabiskan waktu di perpustakaan, padahal dari pagi sampe sore angin dan salju tetap turun.

Tidak lama setelah Dave pulang, adik Dave, Tracy telepon mengingatkan untuk tidak lupa membeli hadiah Natal buat Maureen, ibu mereka. Karena pesan itulah yang membuat Dave tidak merasa keberatan untuk pergi shopping malam ini. Padahal biasanya dia paling benci pergi shopping, awalnya mau beli docking untuk kamera akhirnya tidak jadi karena tidak banyak kegunaannya dan harganya juga tidak murah. Jadi perlu ganti haluan nyari barang lain yang patut untuk diberikan karena tahun lalu Tracy udah menghabiskan sekitar $150 buat hadiah Natal yang seharusnya patungan dengan Dave tapi waktu itu Dave lagi bokek. Akhirnya kita beralih mencari headphone yang bagus karena Maureen suka nonton DVD ketika dia exercise di trackmill. Kita mencoba mencari yang wireless dan kualitas bagus, tapi tidak menemukan seperti yang kita mau akhirnya beli yang merk Sony yang katanya noise reduction, yang cocok untuk traveling naik pesawat. Itu aja harganya udah lebih dari $50, tapi kata Dave masi belum cukup karena paling tidak perlu beli barang yang lumayan bagus dan nilainya sekitar $100. Pikir-pikir barang apalagi yang bisa dibeli di toko elektronik itu, dan cari-cari akhirnya pikir kalau beli memory card yang lebih besar supaya cukup untuk bikin video dengan kamera digital milik Maureen. Kebetulan yang SD card Extreme dari Sanddisk lagi sale harganya dibawah $40 lebih murah daripada SD ultra yang dulu kita beli.
Setelah dapet barang itu aku bilang perlu ke Walmart untuk nyari High School Musical 2 Movie untuk hadiah Katie. Siang tadi aku liat di Sam's jual harganya $19.97 dan Ching Ni bilang di Walmart juga jual dan minggu lalu dia baru beli untuk Jane seharga $15 karena lagi sale. Kata Ching Ni kalo sekarang ga tau apa masi sama harganya dan kalo udah ga sale harganya juga sama dengan Sam's. Akhirnya dapet di Walmart malahan dapetin paket khusus termasuk behind the scene part. Selesai belanja di Walmart sudah malam jam 9, Dave udah cape dan juga udah lewat jam tidurnya dan aku juga merasa cape karena seharian shopping. Padahal dulu kalau di Jakarta yang namanya pergi shopping itu lebih banyak waktu habis duduk di dalam mobil di jalanan, kalo mulai keluar rumah jam 11 siang dan pulang sampai rumah jam 9 malam sih itu biasa. Hari ini aku mulai keluar rumah juga jam 11 siang, masi sempat balik rumah dan pergi ke perpustakaan dan masi sempat masak makan malam walaupun cuma masak makanan left over, baca buku, mandi dan cuci piring terus keluar lagi untuk shopping. Wah...kalau mau di compare sih lebih banyak kegiatan yang telah kulakukan disini daripada di Jakarta.

Wednesday, December 12, 2007

Meat Love


Temen temen pasti pikir kenapa isi blog ini makanan melulu, apa ga ada hal lain yang patut di ceritakan? Begini lah ceritanya jadi ibu rumah tangga yang tinggal dirumah ngurus rumah dan suami. Keluhan mamaku dulu yang selalu bingung entah mau masak apa tiap harinya supaya yang makan tidak bosan sekarang menjadi sense buatku. Walaupun Dave tidak pernah ngeluh soal makanan rasanya ada kepuasan tersendiri jika bisa menyajikan makanan yang enak setiap harinya buat suami tercinta. Kasian dia tiap pulang kerja kelaparan karena seharian cuma minum slim fast buat diet.

Lagipula hal lain apa yang mau diceritakan tentang kehidupan seharian jika bukan tentang makanan? Setiap hari manusia butuh makan bukan?

Daging turkey giling dari supermarket akhirnya ku sulap menjadi makanan yang sedap. Awalnya pilihannya antara bikin meatball or meat loaf dan waktu sempet browsing femina online sempet liat resep meat loaf yang lumayan antik karena pake telor rebus ditengahnya. Daging sapi giling kuganti dengan turkey giling. Daging turkey is less fat than beef but less flavour than beef begitu kata Dave. Dengan mencontoh resep dari femina yang memakai rempah akhirnya meat loaf dari daging turkey menjadi begitu sedap, apalagi ditambah dengan sauce nya jadi makannya juga ga seret.
Resepnya gampang aja :
Ingredients:
Mix all together and leave it for 30 minutes:
500 grams or 1 Lb ground turkey
½ cup seasoned bread crumbs
2 beaten eggs
3 TBS chopped fresh parsley
Mrs. Dash
Black pepper
Put in food processor:
3 cloves garlics
4-5 cloves shallots
3 tbs shopped onions
3 tsp Worchestershire sauce
1tsb ground white pepper
1/8 tsb ground nutmeg
1tsb olive oil

Sauce:
1 tbs Margarine/butter
4 cloves minced garlic
100ml chicken broth (I mixed 2tbs chicken seasoning with ½ cup of water)
2tbs ketchup and 10tbs tomato sauce
5 pcs red tomato diced (I used 1 cup of dried tomatoes)
½ tsp ground white pepper
¼ tsp ground nutmeg
1 pc whole clove
1 pc (150gr) onion, slice thin round

Instructions:
Put ½ of the turkey mixture in the loaf pan, place 3 hard boiled egg in the center and pour the rest of the mixture on the top of the eggs to cover them completely.
Bake in 400F for 30minutes and another 10minutes set in broil. Let it cool before release it from the loaf pan and slice ½ inc.

Sauce: Heat margarine and fried garlic until fragrance or brown, pour into chicken broth, tomato sauce, diced tomatoes. Cook until soft, add all the spices, pepper, nutmeg and clove, mix well. Add onion and cook until tender and pour the sauce onto slices meat loaf.

Tempeh Bacem


Dah ga ingat kapan terakhir makan tempeh bacem, kayaknya dulu juga pernah bikin tapi juga lupa kapan tepatnya karena udah terlalu lama. Selama tinggal di Kamboja hampir ga pernah masak, kalo mau makan tempeh bacem pasti nemunya di rumah Silvy yang tiap hari pasti masak buat makan suaminya. Jadi terakhir makan tempeh bacem udah pasti dirumahnya Silvy, itu udah setahun yang lalu.

Waktu adikku Mery balik dari Jakarta katanya sempet bawa tempeh bacem buatan Mumun, pembantu di Jakarta. Akan tetapi susah lah untuk dikirim pos ke Bellefonte, bisa bisa udah basi duluan sebelum kuterima. Mungkin merasa bersalah tidak bisa kasi aku makan tempeh bacem buatan Mumun, Mery beliin aku tempeh mentah frozen, lupa entah dibeli dimana. Buatan industri rumahan di Oregon asli made in USA.


Ceritanya kemaren, aku mencoba mencari-cari resep untuk bikin bacem, yang pasti kuingat adalah pake kecap manis, tapi ga puas dengan cuma rasa kecap manis doang karena kurang sip. Akhirnya ku google aja Tempeh Bacem kali kali ada yang nyangkut, eh... ketemu deh blogger yang cerita kalo dia juga doyan banget makan tempeh dan waktu itu dia sempet bertugas di Aceh. Kebetulan dia ada ngasi resep bikin Tempeh Satay, ya...kupikir boleh juga lah walaupun ga bikin satay dimakan biasa aja juga tetap enak. Kebetulan nyokap telepon ngasi konfirmasi kalo bumbunya betul dan kebetulan banget hampir semua bumbunya kupunya kecuali asam jawa. Kata nyokap bisa pake aja air jeruk atau lemon. Hasilnya wah...tidak kalah dengan yang dijual di Bali cafe di Phnom Penh, bahkan menurutku lebih enak.

Gampang aja resepnya:

Tempeh Bacem
· 1 lb of tempeh, cut 1/2 inch x 2 inc x 2 inc
· 3 pcs shallot or ½ cup onion
· 2 cloves of garlic
· red chili or chilli paste or powder
· 2 cups water
· 1 tsp lemon zest or 1 tbsp tamarine (soakin the water)
· 1 lemon squeeze out the juice or 2 slices of kulit asam
· 1 small piece of ginger, but galangal is better if you can find it
· 1 lemon grass, cut about 1 ½ inch length and smashed
· 2 bay leaves
· 1 tbsp Salt
· 2 tbsp sugar
· 3 tbsp sweet and dark soya sauce (kecap manis)
· 1 pc palm sugar (gula merah/jawa) soak in the water
· 3 tbsp oil for stir fry

Put the shallots/onion, garlic, red chili, lemon zest, ginger/galangal, in a blender or food processor.
Heat the pan in medium high and stir fry the spices with lemon grass, kulit asam and bay leaves until fragrance. Add water with palm sugar in it and tamarine (if use tamarine) and boil. Add tempeh and continue boiling until the liquid is reduced to very thick. Cool down and deep fry until golden brown or eat it just like that.

Monday, December 10, 2007

Bikin Pastel







Salah satu kudapan kesukaanku adalah pastel. Sudah lama aku belum merasakan pastel yang enak sejak masa SMA dulu, sering mampir ke bakery Wellington milik orangtua Ivy, temen baikku yang tidak jauh dari sekolah dan rumah tanteku. Ketika ada kesempatan menemukan resep bikin pastel dari website yang diperkenalkan oleh Vivi Ligas, (thanks to Vivi!) akhirnya aku mencoba bikin pastel sendiri yang ku modifikasi sesuai dengan rasa yang kuingat ketika makan pastel dari bakery Wellington. Pertama percobaan berhasil dengan sukses dan bikin lagi yang kedua kalinya dengan memanggangnya di oven untuk mengurangi minyak (grease). Ternyata dipanggang juga enak loh! Semua orang yang mencoba menyukainya termasuk mertua.

Wednesday, December 5, 2007

Internet Dangers

Dr. Phil's show menjadi acara TV favorite aku berdua dengan Dave. Kebetulan hari ini mengangkat topik tentang bahaya internet. Salah satu kasus yang dikemukakan adalah menghilangnya gadis muda bintang kelas usia 20 selama 4 bulan tanpa kabar berita setelah dijemput naik motor ke rumahnya oleh pria yang dikenalnya lewat internet. Berita ini sempet menjadi headline news di TV (I didn't really realize it perhaps I miss the news on TV that day). Mendegar kisah tragis ini aku sempet terlintas pengalaman pribadi kenalan lewat internet. Sejauh ini boleh dikatakan kalo aku masi beruntung tidak ketemu dengan orang jahat atau setidaknya orang yang berniat buruk atau kriminal, walaupun terkadang juga menemukan orang2 yang aneh yang dengan segera kuputuskan kontak supaya tidak menempatkan diriku dalam situasi yang sulit atau bahkan membahayakan diriku.

Cerita tentang pertemuanku dengan suamiku, Dave, juga tidak terlepas dari kekhawatiran segenap anggota keluarga terutama adek perempuanku, Mery dan juga tanteku. Yang mengejutkan adalah bahwa kedua orang tuaku mempercayai penilaianku dan mereka tidak menunjukkan kekhawatiran yang terlalu berlebihan yang toh kalaupun iya mereka tidak menunjukkannya padaku. Kekhawatiran tidak terjadi pada pihakku saja, akan tetapi juga dari pihak Dave dan keluarga juga teman2nya yang sangat aware tentang penipuan lewat internet dengan kedok mencari jodoh ataupun cuma berteman biasa saja.
Boleh dikatakan kalau memang jodoh juga ikut berperan dalam hubungan kami di samping effort yang kami letakkan dalam menjalin hubungan jarak jauh yang cuma komunikasi lewat email dan chatting dengan webcam. Inti dasar yang menjadikan hubungan kami berhasil adalah kejujuran dan saling keterbukaan mengenai keadaan dan kondisi masing2.
Dan setelah kami serius menjalin hubungan walaupun di pihakku masih tetap membuka peluang karena aku sendiri tidak yakin akan berhasil, Dave kerap mengakui jika dia telah memutuskan kontak komunikasi dengan semua cewe yang pernah dia kenal lewat internet dan memfokuskan pada diriku dan terakhir juga mengemukakan bahwa sejak mengenalku dia mulai bekerja keras membenahi bagian rumah yang sekarang kami tempatin.
Sementara diriku telah total memutuskan kontak komunikasi dengan semua cowo yang kukenal lewat internet sebelum dan setelah kukenal Dave terkecuali teman2 lama yang cowo yang telah lebih dari 10 tahun menjadi teman hingga sekarang ini walaupun kami jarang in touch lagi.

Tuesday, November 20, 2007

Sun and Sand


I was talking with my friend, Julia, about how to squeeze her sugar cane that she grows. I was thinking about the booth that people in Cambodia use to squeeze sugar cane, thought I might find some of my photos in Cambodia that somehow captured it somewhere in background. Sugar cane juice is very popular in Cambodia, in local language it called "tek empel". It squeeze it with a small slice of tangerine orange, and it taste really good and fresh in hot sunny day.

I don't find any photos with that simple machine on the background from my photos collection, instead I found this photo, a white sand beach in Cambodia. The water is very shallow a perfect place for those who don't know how to swim but still intrigued to be in the water. I really miss this place.

Thursday, November 15, 2007

Danger of plastic surgery


Bagi yang mengikuti berita gossip atau sempet mendenger berita baru2 ini kalo ibu bintang penyanyi hip hop Kanye West meninggal setelah menjalani operasi plastik (mengecilkan payudara). Berita ini santer karena korban meninggal adalah celebrity dan juga orang terkenal sebagai professor dan berhasil dalam mendidik anaknya menjadi orang terkenal.

Dari show Larry King Live dimana Larry interview beberapa dokter bedah plastik yang intinya jika berencana melakukan bedah plastik, apapun jenisnya, memperbesar atau mengecilkan payudara, termasuk operasi lipatan mata, banyak hal2 yang perlu diperhatikan dengan baik dan bener seperti mengecek daftar kandidat dokter dan medical history termasuk kasus2 tuntutan terhadap dokter yang bersangkutan. Usia dan medical history dari pasien juga sangat menentukan. Salah satu dokter, Dr. Linda Li selalu menekankan jika pasiennya berusia 21 tahun umumnya tidak ada masalah. Tetapi berapa banyak orang2 yang berusia 21 tahun terpikir untuk menjalani operasi plastik atau operasi kosmetik istilah populernya jika bukan berasal dari keluarga berada yang punya kelebihan duit atau bintang film? Kebanyakan orang2 mulai menjalani operasi kosmetik untuk tampil lebih cantik dan muda adalah orang2 yang sudah berhasil dalam karir dan mungkin karena tuntutan karir mereka perlu melakukan operasi kosmetik.

Cerita tentang operasi kosmetik aku teringat kembali ketika kecil dulu waktu aku komplain tentang mataku yang sipit, nyokap sering membesarkan hati dengan mengatakan jika besar nanti aku bisa pergi operasi lipatan mata dan dengan kondisi model mataku hasilnya bakal bagus. Tetapi setelah aku beranjak dewasa tidak ada pemikiran untuk merubah mataku yang sipit supaya ada lipatan dan memperbesar mata. Bahkan aku mulai berpikir kalo aku punya privilege yang tidak dimiliki oleh non mata sipit, aku memiliki option untuk memilih bermata sipit atau bermata lipatan. Orang2 yang non mata sipit tidak memiliki option itu, tidak ada operasi atau prosedur yang bisa membuat lipatan mata menjadi sipit dengan sempurna. Ingat beberapa waktu yang lalu sangat populer model make up yang membuat mata keliatan tidak mempunyai lipatan?? Jadi walaupun operasi lipatan mata merupakan operasi yang sangat umum dilakukan, aku tidak pernah berkeinginan untuk merubah apa yang menjadi ciri khas diriku dan menjadikan diriku exotic. Lagian nyokap waktu mudanya dulu juga mata sipit terus berubah secara alami dan bokap juga mata sipit, jadi walaupun aku rubah penampilan tetap saja gen dalam darahku itu membawa kromosom mata sipit jadi buat apa buang duit untuk sesuatu yang nantinya juga bakal keluar di anak cucu??