Monday, December 17, 2007

Christmas shopping

Hari ini Dave pulang 1/2 jam lebih cepat dan untung aja daging sapi yang baru sempat ku taruh di slow cooker 2 jam sebelumnya udah mulai wangi dan empuk.
Siang tadi Ching Ni telepon dan ajak pergi shopping, kebetulan aku juga pengen belanja. Setelah ngitar dan belanja selama 3 jam terus aku pergi ke perpustakaan kembalikan DVD dan Video juga mampir ke kantor pos untuk kirim surat penting. Hampir 2 jam kuhabiskan waktu di perpustakaan, padahal dari pagi sampe sore angin dan salju tetap turun.

Tidak lama setelah Dave pulang, adik Dave, Tracy telepon mengingatkan untuk tidak lupa membeli hadiah Natal buat Maureen, ibu mereka. Karena pesan itulah yang membuat Dave tidak merasa keberatan untuk pergi shopping malam ini. Padahal biasanya dia paling benci pergi shopping, awalnya mau beli docking untuk kamera akhirnya tidak jadi karena tidak banyak kegunaannya dan harganya juga tidak murah. Jadi perlu ganti haluan nyari barang lain yang patut untuk diberikan karena tahun lalu Tracy udah menghabiskan sekitar $150 buat hadiah Natal yang seharusnya patungan dengan Dave tapi waktu itu Dave lagi bokek. Akhirnya kita beralih mencari headphone yang bagus karena Maureen suka nonton DVD ketika dia exercise di trackmill. Kita mencoba mencari yang wireless dan kualitas bagus, tapi tidak menemukan seperti yang kita mau akhirnya beli yang merk Sony yang katanya noise reduction, yang cocok untuk traveling naik pesawat. Itu aja harganya udah lebih dari $50, tapi kata Dave masi belum cukup karena paling tidak perlu beli barang yang lumayan bagus dan nilainya sekitar $100. Pikir-pikir barang apalagi yang bisa dibeli di toko elektronik itu, dan cari-cari akhirnya pikir kalau beli memory card yang lebih besar supaya cukup untuk bikin video dengan kamera digital milik Maureen. Kebetulan yang SD card Extreme dari Sanddisk lagi sale harganya dibawah $40 lebih murah daripada SD ultra yang dulu kita beli.
Setelah dapet barang itu aku bilang perlu ke Walmart untuk nyari High School Musical 2 Movie untuk hadiah Katie. Siang tadi aku liat di Sam's jual harganya $19.97 dan Ching Ni bilang di Walmart juga jual dan minggu lalu dia baru beli untuk Jane seharga $15 karena lagi sale. Kata Ching Ni kalo sekarang ga tau apa masi sama harganya dan kalo udah ga sale harganya juga sama dengan Sam's. Akhirnya dapet di Walmart malahan dapetin paket khusus termasuk behind the scene part. Selesai belanja di Walmart sudah malam jam 9, Dave udah cape dan juga udah lewat jam tidurnya dan aku juga merasa cape karena seharian shopping. Padahal dulu kalau di Jakarta yang namanya pergi shopping itu lebih banyak waktu habis duduk di dalam mobil di jalanan, kalo mulai keluar rumah jam 11 siang dan pulang sampai rumah jam 9 malam sih itu biasa. Hari ini aku mulai keluar rumah juga jam 11 siang, masi sempat balik rumah dan pergi ke perpustakaan dan masi sempat masak makan malam walaupun cuma masak makanan left over, baca buku, mandi dan cuci piring terus keluar lagi untuk shopping. Wah...kalau mau di compare sih lebih banyak kegiatan yang telah kulakukan disini daripada di Jakarta.

Wednesday, December 12, 2007

Meat Love


Temen temen pasti pikir kenapa isi blog ini makanan melulu, apa ga ada hal lain yang patut di ceritakan? Begini lah ceritanya jadi ibu rumah tangga yang tinggal dirumah ngurus rumah dan suami. Keluhan mamaku dulu yang selalu bingung entah mau masak apa tiap harinya supaya yang makan tidak bosan sekarang menjadi sense buatku. Walaupun Dave tidak pernah ngeluh soal makanan rasanya ada kepuasan tersendiri jika bisa menyajikan makanan yang enak setiap harinya buat suami tercinta. Kasian dia tiap pulang kerja kelaparan karena seharian cuma minum slim fast buat diet.

Lagipula hal lain apa yang mau diceritakan tentang kehidupan seharian jika bukan tentang makanan? Setiap hari manusia butuh makan bukan?

Daging turkey giling dari supermarket akhirnya ku sulap menjadi makanan yang sedap. Awalnya pilihannya antara bikin meatball or meat loaf dan waktu sempet browsing femina online sempet liat resep meat loaf yang lumayan antik karena pake telor rebus ditengahnya. Daging sapi giling kuganti dengan turkey giling. Daging turkey is less fat than beef but less flavour than beef begitu kata Dave. Dengan mencontoh resep dari femina yang memakai rempah akhirnya meat loaf dari daging turkey menjadi begitu sedap, apalagi ditambah dengan sauce nya jadi makannya juga ga seret.
Resepnya gampang aja :
Ingredients:
Mix all together and leave it for 30 minutes:
500 grams or 1 Lb ground turkey
½ cup seasoned bread crumbs
2 beaten eggs
3 TBS chopped fresh parsley
Mrs. Dash
Black pepper
Put in food processor:
3 cloves garlics
4-5 cloves shallots
3 tbs shopped onions
3 tsp Worchestershire sauce
1tsb ground white pepper
1/8 tsb ground nutmeg
1tsb olive oil

Sauce:
1 tbs Margarine/butter
4 cloves minced garlic
100ml chicken broth (I mixed 2tbs chicken seasoning with ½ cup of water)
2tbs ketchup and 10tbs tomato sauce
5 pcs red tomato diced (I used 1 cup of dried tomatoes)
½ tsp ground white pepper
¼ tsp ground nutmeg
1 pc whole clove
1 pc (150gr) onion, slice thin round

Instructions:
Put ½ of the turkey mixture in the loaf pan, place 3 hard boiled egg in the center and pour the rest of the mixture on the top of the eggs to cover them completely.
Bake in 400F for 30minutes and another 10minutes set in broil. Let it cool before release it from the loaf pan and slice ½ inc.

Sauce: Heat margarine and fried garlic until fragrance or brown, pour into chicken broth, tomato sauce, diced tomatoes. Cook until soft, add all the spices, pepper, nutmeg and clove, mix well. Add onion and cook until tender and pour the sauce onto slices meat loaf.

Tempeh Bacem


Dah ga ingat kapan terakhir makan tempeh bacem, kayaknya dulu juga pernah bikin tapi juga lupa kapan tepatnya karena udah terlalu lama. Selama tinggal di Kamboja hampir ga pernah masak, kalo mau makan tempeh bacem pasti nemunya di rumah Silvy yang tiap hari pasti masak buat makan suaminya. Jadi terakhir makan tempeh bacem udah pasti dirumahnya Silvy, itu udah setahun yang lalu.

Waktu adikku Mery balik dari Jakarta katanya sempet bawa tempeh bacem buatan Mumun, pembantu di Jakarta. Akan tetapi susah lah untuk dikirim pos ke Bellefonte, bisa bisa udah basi duluan sebelum kuterima. Mungkin merasa bersalah tidak bisa kasi aku makan tempeh bacem buatan Mumun, Mery beliin aku tempeh mentah frozen, lupa entah dibeli dimana. Buatan industri rumahan di Oregon asli made in USA.


Ceritanya kemaren, aku mencoba mencari-cari resep untuk bikin bacem, yang pasti kuingat adalah pake kecap manis, tapi ga puas dengan cuma rasa kecap manis doang karena kurang sip. Akhirnya ku google aja Tempeh Bacem kali kali ada yang nyangkut, eh... ketemu deh blogger yang cerita kalo dia juga doyan banget makan tempeh dan waktu itu dia sempet bertugas di Aceh. Kebetulan dia ada ngasi resep bikin Tempeh Satay, ya...kupikir boleh juga lah walaupun ga bikin satay dimakan biasa aja juga tetap enak. Kebetulan nyokap telepon ngasi konfirmasi kalo bumbunya betul dan kebetulan banget hampir semua bumbunya kupunya kecuali asam jawa. Kata nyokap bisa pake aja air jeruk atau lemon. Hasilnya wah...tidak kalah dengan yang dijual di Bali cafe di Phnom Penh, bahkan menurutku lebih enak.

Gampang aja resepnya:

Tempeh Bacem
· 1 lb of tempeh, cut 1/2 inch x 2 inc x 2 inc
· 3 pcs shallot or ½ cup onion
· 2 cloves of garlic
· red chili or chilli paste or powder
· 2 cups water
· 1 tsp lemon zest or 1 tbsp tamarine (soakin the water)
· 1 lemon squeeze out the juice or 2 slices of kulit asam
· 1 small piece of ginger, but galangal is better if you can find it
· 1 lemon grass, cut about 1 ½ inch length and smashed
· 2 bay leaves
· 1 tbsp Salt
· 2 tbsp sugar
· 3 tbsp sweet and dark soya sauce (kecap manis)
· 1 pc palm sugar (gula merah/jawa) soak in the water
· 3 tbsp oil for stir fry

Put the shallots/onion, garlic, red chili, lemon zest, ginger/galangal, in a blender or food processor.
Heat the pan in medium high and stir fry the spices with lemon grass, kulit asam and bay leaves until fragrance. Add water with palm sugar in it and tamarine (if use tamarine) and boil. Add tempeh and continue boiling until the liquid is reduced to very thick. Cool down and deep fry until golden brown or eat it just like that.

Monday, December 10, 2007

Bikin Pastel







Salah satu kudapan kesukaanku adalah pastel. Sudah lama aku belum merasakan pastel yang enak sejak masa SMA dulu, sering mampir ke bakery Wellington milik orangtua Ivy, temen baikku yang tidak jauh dari sekolah dan rumah tanteku. Ketika ada kesempatan menemukan resep bikin pastel dari website yang diperkenalkan oleh Vivi Ligas, (thanks to Vivi!) akhirnya aku mencoba bikin pastel sendiri yang ku modifikasi sesuai dengan rasa yang kuingat ketika makan pastel dari bakery Wellington. Pertama percobaan berhasil dengan sukses dan bikin lagi yang kedua kalinya dengan memanggangnya di oven untuk mengurangi minyak (grease). Ternyata dipanggang juga enak loh! Semua orang yang mencoba menyukainya termasuk mertua.

Wednesday, December 5, 2007

Internet Dangers

Dr. Phil's show menjadi acara TV favorite aku berdua dengan Dave. Kebetulan hari ini mengangkat topik tentang bahaya internet. Salah satu kasus yang dikemukakan adalah menghilangnya gadis muda bintang kelas usia 20 selama 4 bulan tanpa kabar berita setelah dijemput naik motor ke rumahnya oleh pria yang dikenalnya lewat internet. Berita ini sempet menjadi headline news di TV (I didn't really realize it perhaps I miss the news on TV that day). Mendegar kisah tragis ini aku sempet terlintas pengalaman pribadi kenalan lewat internet. Sejauh ini boleh dikatakan kalo aku masi beruntung tidak ketemu dengan orang jahat atau setidaknya orang yang berniat buruk atau kriminal, walaupun terkadang juga menemukan orang2 yang aneh yang dengan segera kuputuskan kontak supaya tidak menempatkan diriku dalam situasi yang sulit atau bahkan membahayakan diriku.

Cerita tentang pertemuanku dengan suamiku, Dave, juga tidak terlepas dari kekhawatiran segenap anggota keluarga terutama adek perempuanku, Mery dan juga tanteku. Yang mengejutkan adalah bahwa kedua orang tuaku mempercayai penilaianku dan mereka tidak menunjukkan kekhawatiran yang terlalu berlebihan yang toh kalaupun iya mereka tidak menunjukkannya padaku. Kekhawatiran tidak terjadi pada pihakku saja, akan tetapi juga dari pihak Dave dan keluarga juga teman2nya yang sangat aware tentang penipuan lewat internet dengan kedok mencari jodoh ataupun cuma berteman biasa saja.
Boleh dikatakan kalau memang jodoh juga ikut berperan dalam hubungan kami di samping effort yang kami letakkan dalam menjalin hubungan jarak jauh yang cuma komunikasi lewat email dan chatting dengan webcam. Inti dasar yang menjadikan hubungan kami berhasil adalah kejujuran dan saling keterbukaan mengenai keadaan dan kondisi masing2.
Dan setelah kami serius menjalin hubungan walaupun di pihakku masih tetap membuka peluang karena aku sendiri tidak yakin akan berhasil, Dave kerap mengakui jika dia telah memutuskan kontak komunikasi dengan semua cewe yang pernah dia kenal lewat internet dan memfokuskan pada diriku dan terakhir juga mengemukakan bahwa sejak mengenalku dia mulai bekerja keras membenahi bagian rumah yang sekarang kami tempatin.
Sementara diriku telah total memutuskan kontak komunikasi dengan semua cowo yang kukenal lewat internet sebelum dan setelah kukenal Dave terkecuali teman2 lama yang cowo yang telah lebih dari 10 tahun menjadi teman hingga sekarang ini walaupun kami jarang in touch lagi.

Tuesday, November 20, 2007

Sun and Sand


I was talking with my friend, Julia, about how to squeeze her sugar cane that she grows. I was thinking about the booth that people in Cambodia use to squeeze sugar cane, thought I might find some of my photos in Cambodia that somehow captured it somewhere in background. Sugar cane juice is very popular in Cambodia, in local language it called "tek empel". It squeeze it with a small slice of tangerine orange, and it taste really good and fresh in hot sunny day.

I don't find any photos with that simple machine on the background from my photos collection, instead I found this photo, a white sand beach in Cambodia. The water is very shallow a perfect place for those who don't know how to swim but still intrigued to be in the water. I really miss this place.

Thursday, November 15, 2007

Danger of plastic surgery


Bagi yang mengikuti berita gossip atau sempet mendenger berita baru2 ini kalo ibu bintang penyanyi hip hop Kanye West meninggal setelah menjalani operasi plastik (mengecilkan payudara). Berita ini santer karena korban meninggal adalah celebrity dan juga orang terkenal sebagai professor dan berhasil dalam mendidik anaknya menjadi orang terkenal.

Dari show Larry King Live dimana Larry interview beberapa dokter bedah plastik yang intinya jika berencana melakukan bedah plastik, apapun jenisnya, memperbesar atau mengecilkan payudara, termasuk operasi lipatan mata, banyak hal2 yang perlu diperhatikan dengan baik dan bener seperti mengecek daftar kandidat dokter dan medical history termasuk kasus2 tuntutan terhadap dokter yang bersangkutan. Usia dan medical history dari pasien juga sangat menentukan. Salah satu dokter, Dr. Linda Li selalu menekankan jika pasiennya berusia 21 tahun umumnya tidak ada masalah. Tetapi berapa banyak orang2 yang berusia 21 tahun terpikir untuk menjalani operasi plastik atau operasi kosmetik istilah populernya jika bukan berasal dari keluarga berada yang punya kelebihan duit atau bintang film? Kebanyakan orang2 mulai menjalani operasi kosmetik untuk tampil lebih cantik dan muda adalah orang2 yang sudah berhasil dalam karir dan mungkin karena tuntutan karir mereka perlu melakukan operasi kosmetik.

Cerita tentang operasi kosmetik aku teringat kembali ketika kecil dulu waktu aku komplain tentang mataku yang sipit, nyokap sering membesarkan hati dengan mengatakan jika besar nanti aku bisa pergi operasi lipatan mata dan dengan kondisi model mataku hasilnya bakal bagus. Tetapi setelah aku beranjak dewasa tidak ada pemikiran untuk merubah mataku yang sipit supaya ada lipatan dan memperbesar mata. Bahkan aku mulai berpikir kalo aku punya privilege yang tidak dimiliki oleh non mata sipit, aku memiliki option untuk memilih bermata sipit atau bermata lipatan. Orang2 yang non mata sipit tidak memiliki option itu, tidak ada operasi atau prosedur yang bisa membuat lipatan mata menjadi sipit dengan sempurna. Ingat beberapa waktu yang lalu sangat populer model make up yang membuat mata keliatan tidak mempunyai lipatan?? Jadi walaupun operasi lipatan mata merupakan operasi yang sangat umum dilakukan, aku tidak pernah berkeinginan untuk merubah apa yang menjadi ciri khas diriku dan menjadikan diriku exotic. Lagian nyokap waktu mudanya dulu juga mata sipit terus berubah secara alami dan bokap juga mata sipit, jadi walaupun aku rubah penampilan tetap saja gen dalam darahku itu membawa kromosom mata sipit jadi buat apa buang duit untuk sesuatu yang nantinya juga bakal keluar di anak cucu??

Tuesday, November 13, 2007

Arti Sebuah Keluarga (lanjutan)


Ketika kecil dulu aku tinggal di kota yang boleh di bilang hanya terdiri dari beberapa ruas jalan besar. Jadi kesempatan untuk bertemu dan mengenal satu sama lainnya bukan hal mustahil. Bagi yang tinggal di Jakarta bayangkan saja seperti tinggal di satu komplek perumahan saja, terkadang komplek perumahan seperti Perumahan Citra yang populer itu saja sepertinya lebih besar deh dari tengah kota asalku, paling tidak begitulah yang ku ingat.
Sepupu yang seumuran yang jadi teman main ketika kecil dulu satu persatu juga menyebar, seperti cabang pohon yang tumbuh memanjang menjauh dari inti batangnya. Bahkan teman main dan teman sekolah terdekatku, yaitu adikku sendiri yang selisih setahun denganku, juga pergi jauh melanjutkan sekolah ke negeri paman Sam. Masih mending aku masi tetap sering bertemu dengan keluarga dan orang tuaku dan juga sepupuku yang berada di Jakarta. Ketika itu aku melanjutkan sekolah ke Jakarta dan sebagian besar sepupuku juga berasal dan lahir di Jakarta. Hampir sebagian sepupuku jauh lebih muda dan aku juga tahu persis ketika mereka lahir.
Tahun ganti tahun tidak terasa, yang seumuran denganku mulai hidup berkeluarga sendiri. Ketika itu temen2ku hang out umumnya juga masi single jadi tidak ada obligation toh? Kedua orang tuaku juga tidak pernah memberi tekanan atau memaksa dan aku juga adik2ku juga masi merasakan bagaimana comfortable nya hidup dengan kedua orang tuaku, jadi masing2 sibuk sekolah, kuliah dan nyari kerja. Ketika sempet kerja jauh dari orang tua karena masi punya banyak temen2 hang out yang membuat hari2ku sibuk dan juga enjoy life tidak terpikir ada perasaan yang kurang lengkap atau sendiri.
Sampai akhirnya satu persatu juga menyebar, terpisah, pindah kerja, pulang ke kampung halaman. Semua yang kukenal datang dan pergi silih berganti, walaupun tetap ada satu dua yang masi tetap tinggal dan masi menjadi teman dekat. Teman2 yang dulu sering kumpul karena sama2 masi single satu persatu juga mulai berkeluarga dan tentu saja menjadi sibuk dengan keluarga masing2.
Semua teman dan sanak keluarga mereka juga punya urusan dan keluarga masing2, siapa yang bisa kita harapkan tetap menjadi teman ketika kita masi sendiri?? Tidak lain adalah anggota keluarga terdekat kita yang mana kita berbagi kromosom yang sama, yaitu kedua orang tua kita. Enaknya aku memiliki saudara lebih dari satu atau dua orang, at least aku masi memiliki seorang adek yang bisa dijadikan teman untuk hang out karena kita tinggal dibawah satu atap.
Namun proses ketidakkekalan tetap juga terjadi juga kepada orang2 yang tinggal di bawah satu atap. Orang tua kita tidak akan selama bersama kita begitu juga saudara2 kita yang paling dekat. Inilah jawaban mengapa seseorang akhirnya memutuskan untuk memiliki keluarga sendiri, supaya punya teman hidup, supaya hidupnya tetap terus di hiasi dengan kehangatan keluarga yang pernah dirasakan ketika kecil dulu sampe dewasa. Aku bukannya mendiskriminasikan orang2 yang memutuskan untuk hidup sendiri, aku hanya ingin mencetuskan jawaban dari pertanyaan yang selama ini kutanyakan pada diriku sendiri. Sekarang ini aku baru merasakan bahwa memiliki seorang teman hidup yang akan menjadi teman dekat untuk berbicara atau berdiskusi sampai akhir hayat adalah suatu bentuk karunia yang nantinya bisa meneruskan kehangatan yang pernah kurasakan dalam keluarga. My hubby, Dave adalah temen hidupku dan dia menjadi my dear best friend dalam hidupku sekarang sampe seterusnya.

Sunday, November 11, 2007

Arti sebuah keluarga




Terasa sedikit canggung untuk menulis tentang keluarga sih awalnya, tapi pikiran ini muncul setelah ngobrol2 dengan adik cewe pertamaku, Mery, setelah dia balik dari acara yang boleh di bilang reuni keluarga. Aku sulung bersaudara lima, 2 adik cewe dan 2 adik cowo, pas banget urutannya cewe, cowo, cewe dan cowo yang paling bungsu. Kedua orang tua juga berasal dari keluarga besar, masing2 paling tidak 9 bersaudara. Bayangkan saja jika ngumpul semuanya dari kedua belah pihak termasuk anak2nya. Cuma sayang sekali kesempatan yang sangat langka yang hanya boleh tercipta pada pesta pernikahan dari salah satu dari anak2 orang tuaku, boleh dibilang tidak terlaksana. Adik cowoku yang sulung, Jumin, yang married pertama kali masi sempet deh ngumpulin saudara2 di acara makan malam akhir bulan October lalu di Jakarta, sedangkan aku cuma bikin acara makan keluarga dan temen dekat saja disini.


Ketika aku mengingat kembali semua sepupuku dari pihak nyokap, aku ingat semuanya dan paling tidak pernah ketemu sekali, yang jumlah totalnya melebihi 20 orang, aku sempet berpikir aku beruntung sebagai yang tertua diantara mereka masi mengenal dan ingat nama mereka masing2 tapi belum tentu mereka ingat atau mengenalku.


Mulai dari generasiku anggota keluarga mulai split up. Tinggal di satu kota, di Jakarta, tidak memberikan kemudahan untuk bertemu satu sama lain, apalagi kalau tinggal di lain kota atau beda negara. Wah....bayangkan saja kalo kita udah tersebar begini berapa besar chance untuk bisa kumpul atau mengenal satu sama lain?? Yang dulunya masi kecil dengan berjalannya waktu mereka tumbuh dewasa dan kalo saja ada kesempatan untuk bertemu, mereka juga bakal bertanya, "siapa cici ini?? ada hubungan apa ya orang tuaku dengannya??" Aku yakin itu bukan pertanyaan langka yang bakal terbesit di kepala mereka.


Satu pernyataan penting yang pernah di lontarkan oleh "kuku" ku (cici bokap) kalo kita tidak memperkenalkan anak2 kita dengan anak2 saudara kita, mereka tidak akan pernah saling mengenal sama sekali walaupun memiliki hubungan darah bahkan menyangkan nama marga yang sama, dan itu sangat disayangkan sekali. Beliau memberi contoh keluarganya dan keluarga bokap, walaupun ketika kecil kami berasal dari kota yang sama tapi dalam kurun waktu satu dekade kita sempet putus komunikasi, tapi sebagai orang tua mereka tetap mencari waktu dan cara untuk tetap berhubungan, demikian juga anak2 akan mengikutinya. Jadi di tingkat generasiku masi sempet mengenal semua sepupuku akan tetapi tidak ada jaminan bagaimana dengan generasi selanjutnya.
Foto pertama di atas adalah sebagian kecil dari anggota keluarga pihak bokap, dan foto kedua juga sebagian kecil dari anggota keluarga dari pihak nyokap yang berhasil diabadikan pada kesempatan ngumpul.

Friday, November 9, 2007

First Snow

Yesterday was not a very good day for me, I felt tire and took a nap at noon and still not getting better. To make it even worse I had a hard time to sleep until very late. So this morning I woke up disoriented a little bit what the day is. All I remember that Dave will be home early today and I need to start to prepare the meal for this afternoon. I have been planning to make slow cooker chicken dinner, the recipe from Emeril Lagasse show on Foodnetwork sometimes ago.
As always the first thing I do every morning is open the window curtain and I found light snowing!!!! Ah!!!...I said to myself "first snow in November???"
Not long after that my mom called and checked on me how do I survive in this chill and cold weather. I know that my mom always concern about me and somehow she even more concern that now I am far away from her and living in four seasons country. Honestly I should say that I didn't experience heavy cold and flu sympton since I am moving here, like I used to have every year. This is one reason why my mom concern about me but I think I just come up with a theory that less exposing myself to the public probably help me to sustain myself from flu virus. I don't know it is true or not.

Tuesday, November 6, 2007

Windy day

I woke up feeling not very well yesterday morning but I forced myself to move around. I started to seal the windows with insulation to block the chill wind slide in to the house. Then I went out to walk to the groceries store that is 3 miles from the house. It was cloudy and windy day, unlike walking in summer I felt a heavy air in every steps.
On my way back home I was thinking to finish clearing up the garden for the last time before rain is coming in the evening according to the forecast. There are a lots of earth worms in the garden soil, small and huge one. It's funny because used to be I always scream whenever I see earth worms as they are a big monster although it just a disgusting feeling on that creature. I tried very hard to hold myself to not freak out and make scene to the neighbours beside that I had my garden glove on and complete outfit covering every inch of my skin including thick boot.
This is one of the reason I never did gardening before, I don't like dig the soil because I fear I will dig out the earth worms. I have learned and tolerate my disgust feeling when I saw broccoli green worms in the washing bowl also in the garden. Now I have learned to not scream when I see the earth worms, they could be a very good friend to the farmers including me if I still want to plant my garden but I couldn't help how I feel when I see them.

I have received the appointment for biometric from USCIS on the 28th of November at the nearest USCIS office in York. I checked on the map it's about 2 hours away from where we live. It's on Wednesday at 11AM and Dave really have to take day off to send me there. When I told Dave about it he didn't believe that we cannot pick or arrange another appointment that suit to our time. I asked him to check it out by calling them himself and he didn't get a very good response. Dave hates to mis working but I will take it as the chance to see another places around here. York is another county down south east pass Harrisburg, the capital of state Pennsylvania.

Today, the day started with a dull, dark, chill, and windy morning. It seems like the staying indoor season has started.

Sunday, November 4, 2007

Daylight Savings

Today is the first day daylight savings ends started from 2am. When I woke up this morning at 6.45am it was still dark outside and according to the new timer it should be still 5.45am
I still have a big adjustment with this changes. There were several times that I thought the day has passed so late, it was 6.45pm when my sister, Mery, called me and after we spoke for a while she said she is tire and going to bed soon. I know that she just arrive from Jakarta and she must have a jetlag but I really felt it was like around 9pm. Although now the night is longer than the day it just feel that we get an extra hour today.

What is happening???

Yesterday my husband, Dave, had a very very bad gas all day long. Our bedroom was unbearable smell, actually I also contributed some. Don't know what was happening, could be from the food, of course both of us eat the same kind of food unless I didn't take Peter Pan peanut butter sandwich. Well...Dave said that Peter Pan peanut butter we bought has guarantee it's safe. Anyway, Dave's bad gas was getting worst in the evening plus he got stomach pain and 3 times he had to go to bathroom while I was okay unless my bad mood almost all day. Just out of blue I was really irritated by nothing then I was starting to clean up our second floor apartment that has been empty for years. Just imagine how thick the dirt was with broken water pipe, then I managed to run the garden water outlet through the window to get the water. So I had been very busy with that and then prepare something simple for evening meal and I didn't really pay attention to Dave. After I have done with everything and got fresh shower I saw Dave bundle up under fleece blanket. All this time Dave has not yet use that type of blanket because the temperature in the bedroom with heater on not so bad, so I noticed something was not right. I asked him, what is happening?? are you alright?? he said, he just feel cold and uncomfortable in his stomach and he still has gas. I remembered pill "chi-kit" that is good for upset stomach or minor diarrhea, right away I checked my personal medicine box and lucky I still had 2 packs. Somehow Dave didn't reject it while I asked him to drink it, perhaps because I said it's herbs which it really made from herbs. I said I will come back to check on him and let him rest while I continued my book. My mother-in-law, Maureen, lend me a book from Margaret Atwood, "The Handmaid's Tales".
2 hours later when I checked on Dave, he was watching TV and said he feels better and warm. He even pushed aside the fleece blanket that he used earlier. There is sad feeling to see your love one's face in pain or uncomfortable. I am glad at last he can get over it and I can sleep peacefully. It's not a very good weekend.

Friday, November 2, 2007

Kebunku


Kemaren aku juga sempetin untuk clear up kebunku yang terserang frosty weather beberapa hari lalu. Seluruh tanaman tomat, bell pepper dan hot pepper menjadi layu karena kedinginan. Yang masi tetap bertahan cuma tanaman broccoli yang tetap masi berbunga walaupun kecil2. Namun broccoli juga kayaknya ga bakal dibiarkan lama bertahan karena juga udah terserang hama ulat ijo yang berpesta pora di kebunku. I don't bother to spray them with insectiside karena aku juga ga tau harus bagaimana. Pikirku biarin aja deh, mereka juga perlu nyari makan buat hidup sementara kita udah sempet makan broccoli selama beberapa bulan dari kebun. Itu foto kebunku diatas pada saat lagi peak season dan pada saat lagi berbuah banyak. Sekarang sih udah ga seperti itu lagi :-))
Butuh kerja fisik untuk clean up kebun kecil segitu, apalagi tanaman tomat yang punya akar panjang dan gede. Goodbye kebunku.....

Love comes from his stomach

Kapan dan dimana aku pernah denger istilah itu ya....Ada benernya juga loh! Kemaren setelah online beberapa jam (maklum baru menemukan mainan baru jadi masi seru deh) mikir mau masak apa ya hari ini?? Bahan2 masakan sudah ada sih di kulkas tinggal perlu mencari resep yang sesuai dengan bahan yang tersedia. Aku punya kumpulan resep masakan yang lumayan, copy dari foodnetwork atau website manapun pada saat lagi mau nyari resep tertentu. Singkat cerita, akhirnya putusin nyoba bikin yang judulnya " spinach stuffed chicken breast" Wah...It is so easy!!! apalagi buat yang ga punya pengalaman masak karena tidak membutuhkan banyak bahan yang aneh2. Udah gitu my hubby suka banget, sampe dia wanti2 sisanya itu tolong di simpan dan ditulisin namanya (artinya dia udah reserve dan aku ga boleh makan).
Di bawah ini aku copy resep yang semalam aku coba, kalo ada yang tertarik untuk mencoba. Aku ga punya pepperjack cheese, jadi pake cheese yang ada aja yang merupakan mix shredded cheese yang juga ga kalah enak dibandingkan dengan pepperjack.

Spinach Stuffed Chicken Breast

1. 1 (10 ounce) package fresh spinach leaves
2. 1/2 cup sour cream
3. 1/2 cup shredded pepperjack cheese
4. 4 cloves garlic, minced
5. 4 skinless, boneless chicken breast halves - pounded to 1/2 inch thickness
6. 1 pinch ground black pepper
7. 8 slices bacon

1. Preheat the oven to 375 degrees F (190 degrees C).
2. Place spinach in a large glass bowl, and heat in the microwave for 3 minutes, stirring every minute or so, or until wilted. Stir in sour cream, pepperjack cheese, and garlic.
3. Lay the chicken breasts out on a clean surface, and spoon some of the spinach mixture onto each one. Roll up chicken to enclose the spinach, then wrap each chicken breast with two slices of bacon. Secure with toothpicks, and arrange in a shallow baking dish.
4. Bake uncovered for 35 minutes in the preheated oven, then increase heat to 500 degrees F (260 degrees C), or use the oven's broiler to cook for an additional 5 to 10 minutes to brown the bacon.
Yield: 4 servings

Spinach Stuffed Chicken Breast

1. 1 (10 ounce) package fresh spinach leaves
2. 1/2 cup sour cream
3. 1/2 cup shredded pepperjack cheese
4. 4 cloves garlic, minced
5. 4 skinless, boneless chicken breast halves - pounded to 1/2 inch thickness
6. 1 pinch ground black pepper
7. 8 slices bacon

1. Preheat the oven to 375 degrees F (190 degrees C).
2. Place spinach in a large glass bowl, and heat in the microwave for 3 minutes, stirring every minute or so, or until wilted. Stir in sour cream, pepperjack cheese, and garlic.
3. Lay the chicken breasts out on a clean surface, and spoon some of the spinach mixture onto each one. Roll up chicken to enclose the spinach, then wrap each chicken breast with two slices of bacon. Secure with toothpicks, and arrange in a shallow baking dish.
4. Bake uncovered for 35 minutes in the preheated oven, then increase heat to 500 degrees F (260 degrees C), or use the oven's broiler to cook for an additional 5 to 10 minutes to brown the bacon.
Yield: 4 servings

Thursday, November 1, 2007

Winter sky


This photos was taken from our kitchen window last year on my first settling in Bellefonte after we got our digital camera as Christmas gift.
Maklum.... I have not seen a clear and beautiful sky with a nice touch of warm tail from airplane in the cold air since I was a kid many many years ago......

Di awal bulan November

Entah itu suatu kebetulan atau ga, yang pasti ga direncanakan. Hari ini hari pertama di bulan November, pertama kali gue mencoba blogging setelah ngobrol2 dengan salah satu temen, Julia Lock. Julia yang encourage gue untuk bikin blogging supaya bisa keep in touch dengan temen2 dimanapun mereka berada sambil mendenger cerita dan kabar gue.
Ga tau bagaimana cara memulainya, yang pasti akan aku mulai dengan bahasa ibu yaitu bahasa Indonesia, I apologize for all my friends who don't read or speak Indonesian. It is easier for me to start it with my own language. But next time I will try to write some in English.